Hasil Panen Lele Dumbo pun makin Meningkat

Bookmark and Share
Budidaya Buat Semua

Budidaya Buat Semua
Selain ikan gurami, ikan lele dumbo pun ternyata meningkat cukup signifikan bila dibudidayakan di kolam terpal. Selain lele, para pembudidaya juga telah mencoba dan berhasil dengan ikan nila. Sehingga, sudah 3 jenis ikan yang berhasil dengan teknik kolam terpal. Mungkin Anda telah atau akan atau ingin mencoba membudidayakan ikan lainnya (selain gurami, lele dan nila) di kolam terpal?
Bila sukses, Selamat, dan tak ada salahnya bila Anda bagi-bagi pengalaman dengan pembudidaya lainnya melalui Tabloid Swatani ini. Karena secara teoritis, bila ikan lele, gurami dan nila bias, maka ikan-ikan jenis lainnya berpeluang besar untuk bias diterapkan. Mungkin perlu sedikit improvisasi, terkait sifat masing-masing ikan.
Kali ini penulis mengupas ikan lele dumbo. Ikan lele dumbo (clarias gariepinus) merupakan jenis ikan yang termasuk dalam famili claridae dan genus clarias. Ikan lele dumbo ini merupakan ikan air tawar yang menyenangi air tenang.
Spesies ini merupakan saudara dekat lele lokal (clarias batrachus) yang selama ini dikenal, sehingga ciri-ciri morfologinya hampir sama. Ikan ini merupakan hasil perkawinan silang antara lele afrika dan lele Taiwan. (Khairuman dan Amri, 2002).
Ikan lele dumbo memiliki kecepatan tumbuh yang relatif cepat yaitu umur 3 bulan pemeliharaan sudah layak panen.
Adalah Fauzi, warga Kec. Perak, Kabupaten Jombang, Jatim yang dikenal banyak orang sebagai pelopor popularitas ikan lele (Sehingga daerahnya banyak bermunculan warung, depot dan restaurant pecel lele).
Menurut Fauzi yang pembudidaya lele untuk mensuplai beberapa depot yang berjajar di sepanjang jalan Jombang – Nganjuk ini, memiliki prospek yang cukup baik.
Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penjaja pecel lele di pinggir jalan, di pasar-pasar lokal selalu terdapat penjual lele dumbo yang kapasitas penjualannya lebih banyak dibanding ikan-ikan lain (hasil pengamatan di pasar RS).

KENAPA KOLAM TERPAL?
Seperti pemaparan pada budidaya gurami pada kolam terpal, yang dimaksud kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal.
Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Kolam karpet pertama kali dicoba dan diciptakan oleh Bapak Mujarob, seorang petani di pedesaan wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1999.
Karpet yang dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran.
Ukuran terpal yang di sediakan oleh pabrik bermacam ukuran sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan.
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif.
Keuntungan lain dari kolam terpal (Selain yang disebutkan dalam tulisan ikan gurami di atas) adalah :
1. Terhindar dari pemangsaan ikan liar
2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan pergantian air maupun panen. Selain itu untuk mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
3. Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro,
4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam.
5. Lele tidak berbau lumpur.

CARA PENGISIAN AIR DAN BIBIT
Untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang memuaskan maka kondisi kolam harus disesuaikan dengan habitat yang disukai lele.

1. Langkah Pertama
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan selama seminggu.

2. Langkah kedua
Selanjutnya disiapkan bibit sebanyak 2.000 ekor ukuran 3 – 5 cm. Untuk ukuran kolam 3 m x 4 m x 1 m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pellet butiran (F 999). Hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberian makan, agar tidak terjadi banyak kematian.
Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukkan kedalam kolam Bibit yang ada dalam bungkusan plastic dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam.

C. PERAWATAN
Perawatan ikan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu diperhatikan dalam kolam terpal adalah sebagai berikut :
1. Penambahan air dan Pergantian air
Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan, maka tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 – 20 cm).
Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Kemudian di bulan ketiga dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat).
Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hampir kering). Pada saat pergantian air biasanya dilakukan penyortiran dengan memisahkan ikan yang pertumbuhan sangat cepat.
Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari kemudian air kelihatan coklat dan berbau anyir, maka perlu dilakukan penambahan dan pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).

2. Pemberian Pakan
Pemberian pakan lele dumbo harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik. Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah f 999 sampai umur ikan 2 minggu, kemudian 781-2 sampai umur ikan 2 bulan dan 781 sampai umur ikan siap panen yaitu 3 bulan.
Perbandingan hasil panen dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konfersi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging ikan). Bahkan ada petani yang konfersi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan menghasilkan 1 kg daging ikan.
Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan sampai 3 bulan.
Pemberian bangkai ayam atau usus ayam, haruslah yang masih segar kemudian direbus lalu diberikan ikan . Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai sesuai kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan pellet tersebut harus dibuat sendiri . Akhirnya dari uraian tentang pakan lele perlu digaris bawahi upaya yang harus dilakukan yaitu menekan pengeluaran biaya pembelian pakan untuk memaksimalkan perolehan hasil usaha.

E. PANEN
Panen ikan lele dikolam terpal dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua).
Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak untuk dikonsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 samapai 10 ekor per kg. atau sesuai dengan keinginan pasar, kemudian ukuran yang kecil dipelihara kembali.
Panen sekaligus biasanya dengan menambah umur ikan agar ikan dapat dipanen semua dengan ukuran yang sesuai keinginan pasar.
By. Budidaya Buat Semua

{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }

Anonim mengatakan...

Panenan lele diterpal memang lebih baik

Posting Komentar