PEMBESARAN IKAN GURAMI

Bookmark and Share
Budidaya Gurame
Budidaya Gurame
Proses pembesaran ikan gurami ada beberapa tahap kegiatan Untuk melaksanakan proses pembesaran ikan gurami ada beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:

a. Pengelolaan Kolam

Dalam pengelolaan kolam, kegiatannya diawali dengan pembenahan kolam yaitu mulai dari dinding kolam hingga dasar kolam. Dinding/pematang kolam dibuat sedemikian kuat agar tidak terjadi kebocoran karena ulah ketam atau hewan-hewan pembuat lubang lainnya. Kebocoran kolam selain dpat mengakibatkan hilangnya ikan yang dipelihara juga dapat dipacu dari pupuk yang diintroduksi ke dalam kolam, karena adanya kebocoran dapat mengakibatkan pupuk hanyt keluar.

Dasar kolam merupakanhal yang penting untuk mendapat perhatian. Pengangkatan dasar kolam setelah paenen merupakan kegiatan yang tidak boleh diabaikan. Hal ini untuk menghindari terjadinya proses dekomposisi yang mengeluarkan gas-gas beracun pada pemeliharaan berikutnya. Kowen (sebagian dasar kolam yang dibuat lebih dalam) perlu disiapkan untuk penampungan ikan ketika saat dilakukan pemanenan.

Pengeringan kolam dilakukan agar bakteri dan organisme patogen terputus siklus hidupnya, dan pengeringan kolam dilakukan hingga tanah dasar kolam pecah-pecah.

Pengapuran dan penebaran dasar pupuk organik dimaksudkan untuk meningkatkan keasaman tanah dan meningkatkan produktivitas. Selanjutnya pengisian air kolam dilakukan secara bertahap agar pengkayaan air kolam berlangsung secara baik, hingga kedalaman yang dikehendaki, minimum 80 cm.

b. Penebaran Benih

Keslahan dan kecerobohan dalam penebaran benih ikan gurami dapat mengakibatkan kegagalan awal dari budidaya pembesaran ikan gurami. Oleh karena itu penebaran benih harus dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum benih ditebarkan ke kolam pembesaran dilakukan penyesuaian dengan air kolam tempat pemeliharaan dan disanitasi dalam air yang mengandung garam (10-15 kg/m3)selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar ikan-ikan yang luka saat transportasi dapat dicegah dari penyakit, disamping dapat merontokkan hewan-hewan parasit yang menempel pada tubug ikan. Benih yang digunakan berukuran sekitar 5 ekor/kg, dengan masa pemeliharaan paling lama 6 bulan. Hasilnya sudah dapat dipasarkan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh pasar.
c. Pemberian Pakan

Pemberian pakan buatan/pelet bukan hal yang pokok, karena ikan gurami dewasa bersifat herbivora. Namun, peran pelet adalah sebagai stimulans, yaitu sebelum diberi pakan daun. Pemberian pakan pelet sebanyak 2% dari berat total, dengan cara pemberian pakan, 2/3 bagian diberikan pada pagi hari dan 1/3 bagian sore hari, sedangkan pakan nabati diberikan secukupnya.
By. Budidaya Gurame

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar