Menyiapkan Bibit Belut

Bookmark and Share
Budidaya Belut
Budidaya Belut
ReALITA Online — Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah berukuran 5-8 cm. Dipelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya selama 2 bulan. Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm dan belut jantan berukuran ± 40 cm.
Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belut menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit.
Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.
Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.
Pemeliharaan Pembesaran
Pemupukan: jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.
Pemberian Vaksinasi
Pemeliharaan kolam dan tambak: yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.
Hama dan Penyakit
Hama: hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain, berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus.
Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
Penyakit: penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Panen
Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu : berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen). Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain, bubu/posong, jaring/jala bermata lembut dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.
Pasca Panen
Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.

 By. Budidaya Belut

{ 2 komentar... Views All / Send Comment! }

Unknown mengatakan...

UD. Nabila Farm

Komoditi : Belut
Asal : Budidaya alam
Kolam : Media air terfermentasi
Pengemasan : Dalam kotak styrofoam dg suhu terkontrol, tahan sampai 20 jam.
Tujuan : Kalimantan,Papua,Bali,NTB,NTT,Sulawesi,Maluku,Sumatra

Kapasitas pengiriman :
BOBOT : KAPASITAS / Ekor / BOX :
3 Kg ( 5 cm) : 3000 Ekor
12 Kg (10 cm) : 1500 Ekor

Untuk informasi harga murah berkualitas dan konsultasi teknik budidaya silahkan contak person Andy 085753563403 / 081227354545, kunjungi blog kami di www.ubenih.blogspot.com atau datang langsung ke lokasi pembibitan kami di Jl.Kaliurang Km 13,5 Sleman-Yogyakarta (10 meter selatan Honda AHASS). Kami memberikan garansi bibit belut selamat sampai ke tujuan.
Datang….Lihat dan tentukan keputusan yang terbaik bagi anda…..

Unknown mengatakan...

saya mulai belajar untuk budidaya belut di jakarta, tp banyak yang mati, saya pikir karna kwlitas lumpurnya yang kurang bagus, saya buat kolam dgn tembok semen berukuran 4x4 dan sepertiga saya buat tumpukan tanah untuk menghasilkan cacing, setelah 4 hari belut yang saya masukin kolam dan belut mati sekitar 50%, saya akan coba artikel anda...trimas kasih atas informasinya

Posting Komentar