Masa pemanenan Budidaya Belut

Bookmark and Share
Budidaya Buat Semua

Budidaya Buat Semua
Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja
Pengangkutan belut
Belut yang telah di panen, dimasukkan kedalam kantong Plastik, tambahkan air, Beri tambahan oksigen dan ikatlah dengan rapat. Pengangkutan dengan tambahan oksigen dapat bertahan 6 jam perjalanan. Setelah itu tambahkan oksigen kembali sampai tiba ditempat tujuan.
Pengangkutan dengan drum atau jerigen yang diisi air juga bisa dilakukan, tetapi hindari terik matahari langsung. Gantilah dengan air baru setelah 3-4 jam perjalanan agar belut tetap sehat dan tidak lemas.
Prospek budidaya belut
Prospek budidaya belut masih sangat bagus, apalagi saat musim kemarau, karena belut sulit didapatkan.
Pada awalnya, belut sawah dikenal sebagai hama pada tanaman padi di sawah. Sedangkan belut tambak, dikenal pula sebagai hama pada lahan tambak karena memakan udang atau bibit ikan yang dikembangbiakan di tambak.
Namun seiring berjalannya waktu, hingga saat ini belut telah menjadi primadona / andalan ekspor yang tak kalah unggul dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Mengapa demikian ? , disamping rasanya yang lezat ternyata belut banyak mengandung protein dan bahkan di negara negara seperti  Jepang, Korea Selatan, Hongkong  dan Taiwan, dimana  belut diyakini sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang dapat membangkitkan stamina tubuh.
Disamping negara – negara tersebut, ternyata sekarang permintaan belut dari Indonesia juga mulai diminati di negara Amerika serikat, Australia dan Singapura, Selandia baru, Perancis, Italia, Spanyol, Belanda, Inggris, Denmark , dimana belut di konsumsi sebagai menu tambahan dalam setiap hidangan. Bagi masyarakat yang ada di negara – negara tersebut , belut merupakan masakan papan atas yang hanya bisa dijumpai di restoran mewah dan hotel berbintang.  Jadi disini sudah jelas pangsa pasar  kosumen belut yang masih  terbuka sangat luas , kemungkinan juga akan semakin meningkat jumlah negara yang ingin mengimpor belut dari Indonesia.
Biasanya, belut yang dipesan oleh negara – negara tersebut adalah belut segar (fresh eels ),  belut beku (  frozen  eels )  dan belut asap ( smoked eels ).  Permintaan belut segar dan hidup pada tahun ini di sejunlah negara – negara Asia sebanyak 60 ton per hari, akan tetapi pada saat ini hanya dapat terpenuhi sebanyak 5 ton saja per harinya dari 3 eksportir belut yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk negara – negara di kawasan benua Eropa , permintaan belut asap ( smoked eels ) sebanyak 2 – 4 ton per hari. Ini semua belum termasuk permintaan belut untuk konsumen lokal yang ada di kota besar seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Solo dan Malang.
Oleh karena pasar yang begitu prospektif dan cerah, maka budi daya belut sangatlah menjajikan. Sedangkan untuk pasar dalam negeri,  pada umumnya belut yang banyak dijual berasal dari tangkapan alam dan baru sedikit yang membudidayakannya. Baru beberapa tahun terakhir ini saja para peternak membudidayakannya secara langsung dalam kolam.
By. Budidaya Buat Semua

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar